Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd, penguji sidang skripsi salah satu TIM SeputarUnnes.Com
SeputarUnnes.Com, kali ini kami akan mengulas sedikit tentang salah satu Dosen di Universitas Negeri Semarang, kami ambil Profile Bpk Joko Widodo sebagai profile pertama kami di SeputarUnnes.Com , bukan karena tidak beralasan, beliau adalah salah satu Dosen penguji Sidang Skripsi dari salah satu Tim SeputarUnnes.Com. Berikut profile singkatnya.
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd lahir pada 6 Januari 1967 di Grobogan. Menyelesaikan pendidikan S1 bidang ilmu Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Semarang, dilanjutkan jenjang magister di Universitas Negeri Yogyakarta bidang ilmu Administrasi Pendidikan, dan pendidikan doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada bidang ilmu Ekonomi.
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. menaruh perhatian besar pada pendidikan vokasi. Dalam orasi ilmiah saat pengukuhannya sebagai profesor ia menyatakan, pertambahan jumlah SMK yang menkajubkan harus diimbangi dengan kualitas pembelajaran SMK yang semakin baik. Ia khawatir kalau-kalau para pengelola hanya sekadar menambah jumlahnya tanpa perbaikan mutu yang berarti.
Ia menambahkan, untuk mengurangi jumlah pengangguran perlu langkah-langkah pembaruan pada awal Pelita VI meliputi perubahan pendekatan dari supply-driver menjadi demand-driver, dari school based program menjadi dual-based program, dari theaching-based subject menjadi teaching-based competences, dari formal education system menjadi multi-entry and multi-exit system; dan mulai diakuinya keahlian yang memang didasarkan pada kompetensi.
Meskipun perubahan telah dijalankan, ia juga mengakui bahwa implementasinya tidaklah mudah. Ia menunjukkan data Depdiknas (2008) bahwa sepanjang 2000-2007 keterserapan lulusan teknik bangunan dan gedung sebesar 47,36 persen, teknik listrik 63,43 persen, teknologi informatika dan komunikasi 70 persen, teknik elektro 72 persen, teknik mesin 76,60 persen, bisnis dan manajemen 66,23 persen, tata boga 62,63 persen, tata busana 73,68 persen, kerajinan 19,69 persen, dan teknik perkapalan 94,69 persen.
Di luar menyerukan perhatiannya terhadap SMK, Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd juga melakukan beberapa riset antara lain: Peningkatan Kualitas Pendidikdan Tenaga Kependidikan Menengah Umum Se Eks-Karisidenan Surakarta (2007), Pengaruh Pengetahuan Perkoprasian Minat Terhadap Partisipasi Anggota Kopma (1992), Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Se Kabupaten Grobogan (1991) dan Studi Tentang Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri di Kota Semarang (2007).
Penelitian lainnya adalah Pengaruh Motivasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Teknik Mesin SMK di Kabupaten Pemalang (2007), Manajemen Biaya Pendidikan Sebagai Bagian dari Upaya Meningkatkan Efisiensi Pendidikan (Studi Kasus Pada SMU Negeri di Kodya Semarang) (1999), Perencanaan di SMK Model Perencanaan Pendidikan Berorientasi Keunggulan Mutu Lulusan Berdasarkan Studi Kasus di SMK Negeri 2, SMK Negeri 6 dan SMK Negeri 7 Semarang (2005), dan Manajemen Biaya Pendidikan Sebagai Bagian Dari Upaya Meningkatkan Efisiensi Pendidikan (Studi Kasus pada SMU Negeri di Kodya Semarang) (1999).
Sumber : unnes.ac.id
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd lahir pada 6 Januari 1967 di Grobogan. Menyelesaikan pendidikan S1 bidang ilmu Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Semarang, dilanjutkan jenjang magister di Universitas Negeri Yogyakarta bidang ilmu Administrasi Pendidikan, dan pendidikan doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada bidang ilmu Ekonomi.
Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd. menaruh perhatian besar pada pendidikan vokasi. Dalam orasi ilmiah saat pengukuhannya sebagai profesor ia menyatakan, pertambahan jumlah SMK yang menkajubkan harus diimbangi dengan kualitas pembelajaran SMK yang semakin baik. Ia khawatir kalau-kalau para pengelola hanya sekadar menambah jumlahnya tanpa perbaikan mutu yang berarti.
Ia menambahkan, untuk mengurangi jumlah pengangguran perlu langkah-langkah pembaruan pada awal Pelita VI meliputi perubahan pendekatan dari supply-driver menjadi demand-driver, dari school based program menjadi dual-based program, dari theaching-based subject menjadi teaching-based competences, dari formal education system menjadi multi-entry and multi-exit system; dan mulai diakuinya keahlian yang memang didasarkan pada kompetensi.
Meskipun perubahan telah dijalankan, ia juga mengakui bahwa implementasinya tidaklah mudah. Ia menunjukkan data Depdiknas (2008) bahwa sepanjang 2000-2007 keterserapan lulusan teknik bangunan dan gedung sebesar 47,36 persen, teknik listrik 63,43 persen, teknologi informatika dan komunikasi 70 persen, teknik elektro 72 persen, teknik mesin 76,60 persen, bisnis dan manajemen 66,23 persen, tata boga 62,63 persen, tata busana 73,68 persen, kerajinan 19,69 persen, dan teknik perkapalan 94,69 persen.
Di luar menyerukan perhatiannya terhadap SMK, Prof. Dr. Joko Widodo, M.Pd juga melakukan beberapa riset antara lain: Peningkatan Kualitas Pendidikdan Tenaga Kependidikan Menengah Umum Se Eks-Karisidenan Surakarta (2007), Pengaruh Pengetahuan Perkoprasian Minat Terhadap Partisipasi Anggota Kopma (1992), Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri Se Kabupaten Grobogan (1991) dan Studi Tentang Budaya Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri di Kota Semarang (2007).
Penelitian lainnya adalah Pengaruh Motivasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Teknik Mesin SMK di Kabupaten Pemalang (2007), Manajemen Biaya Pendidikan Sebagai Bagian dari Upaya Meningkatkan Efisiensi Pendidikan (Studi Kasus Pada SMU Negeri di Kodya Semarang) (1999), Perencanaan di SMK Model Perencanaan Pendidikan Berorientasi Keunggulan Mutu Lulusan Berdasarkan Studi Kasus di SMK Negeri 2, SMK Negeri 6 dan SMK Negeri 7 Semarang (2005), dan Manajemen Biaya Pendidikan Sebagai Bagian Dari Upaya Meningkatkan Efisiensi Pendidikan (Studi Kasus pada SMU Negeri di Kodya Semarang) (1999).
Sumber : unnes.ac.id
Comments
Post a Comment